AKU MENCONTOH TUHANKU, TIDAK MENCONTOH MANUSIA, HANYA MENGIKUTI APA YANG TUHAN MAU

"Aku Mencontoh Tuhan: Menemukan Kedamaian dalam Mengikuti Kehendak-Nya"

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pernahkah kita berpikir tentang cara kita mencontoh? Sejak kecil, kita sering meniru orang-orang di sekitar kita—seperti ayah atau ibu, atau bahkan cita-cita yang kita miliki, seperti menjadi polisi, tentara, pengusaha, atau lainnya. Semua itu adalah contoh yang kita ambil dari manusia yang sudah lebih dulu berhasil. Namun, apa jadinya jika kita berhenti mencontoh manusia dan mulai mencontoh Tuhan?

Manusia memang memiliki banyak contoh yang baik, tetapi ada batasan pada apa yang bisa mereka ajarkan. Ketika kita mencontoh Nabi Muhammad SAW atau tokoh besar lainnya, kita sebenarnya hanya meniru kemanusiaan mereka. Meskipun itu baik, namun tetap saja kita terikat pada sifat manusiawi yang terbatas dan penuh kekurangan.

Apa yang sebenarnya harus kita contoh adalah Tuhan, bukan hanya sifat manusiawi. Tuhan memiliki sifat-sifat yang sempurna, seperti kebijaksanaan, kesabaran, dan kekuatan. Mengapa tidak mencontoh Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita? Baik itu di dunia pekerjaan, kehidupan sehari-hari, atau bahkan dalam cara kita berinteraksi dengan orang lain, kita bisa belajar untuk melihat 'ayat-ayat Tuhan' dalam segala hal.

Kita sering terjebak dalam cita-cita dan impian kita, terikat pada duniawi dan berharap kebahagiaan datang dari pencapaian itu. Namun, kenyataannya, kebahagiaan sejati datang ketika kita menerima takdir Tuhan dengan ikhlas, apapun itu. Bisa jadi kita tidak menjadi pengusaha seperti yang kita cita-citakan, tetapi mungkin kita justru ditempatkan di posisi yang lebih rendah—seperti seorang pelayan atau bahkan seorang pemulung. Tetapi, jika kita menerima dan melihat bahwa itu adalah kehendak Tuhan, maka kita akan merasa lebih damai.

Kesuksesan sejati bukan terletak pada jabatan atau status sosial, tetapi pada penerimaan kita terhadap ketentuan Tuhan. Ketika kita mencontoh Tuhan, kita belajar untuk tidak terikat dengan dunia dan semua keinginannya. Kita belajar untuk menikmati hidup apa adanya, tanpa terjebak dalam angan-angan atau tekanan untuk menjadi seperti orang lain.

Jadi, marilah kita mulai mencontoh Tuhan, bukan hanya manusia. Tuhan adalah sumber segala kebaikan dan kebijaksanaan, dan hanya dengan mencontoh-Nya kita bisa menemukan kedamaian sejati dalam hidup.

Semoga kita selalu diberikan bimbingan dan petunjuk-Nya. Amin.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Konten ini berfokus pada menggali makna dari mencontoh Tuhan, dan bagaimana hal tersebut mengarah pada kedamaian batin yang sejati. Daripada hanya mengikuti jejak manusia, kita diingatkan untuk melihat dan mencontoh kebijaksanaan serta kehendak Tuhan dalam setiap aspek hidup.

Post a Comment

0 Comments